Published On: Wed, Jan 8th, 2025

Bioprospeksi Kelautan dalam Mendukung Ketahanan Pangan

Ilustrasi Foto: Laut/Net

Oleh: Renaldi*

Laut Indonesia, yang merupakan bagian dari wilayah maritim terbesar di dunia, menyimpan potensi luar biasa dalam ketahanan pangan. Dengan berbagai ekosistem laut, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya perikanan dan kelautan yang signifikan. Potensi ini tidak hanya berkontribusi pada penyediaan pangan, tetapi juga menjadi katalis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi masyarakat pesisir.

Keanekaragaman hayati laut atau keragaman hayati laut merupakan keberagaman bentuk-bentuk kehidupan: flora yang berbeda-beda, fauna yang berbeda dan mikroorganisme dengan gen-gen yang terkandung di dalamnya serta ekosistem yang mereka bentuk sehingga dapat dijadikan sebagai sumber bahan hayati laut, yaitu sumber bahan laut untuk keperluan manusia.

Dalam Catatan penelitian ‘The Future of Food from the Sea’, menyatakan bahwa kondisi terkini dan potensi produksi pangan dari lautan di masa depan. Penelitian ini mengemukakan sumberdaya laut dapat berkontribusi terhadap ketahanan pangan karena makanan laut memiliki kandungan gizi yang tinggi, seperti vitamin, mineral dan asam lemak omega 3 serta nutrisi penting lainnya yang tidak ditemukan dalam protein nabati dan hewani.

Dalam konteks global, pemanfaatan laut sebagai potensi ketahanan pangan Indonesia sejalan dengan tren dunia menuju proteksi lingkungan. Dengan melakukan pengelolaan yang bijaksana dan inovatif, Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan domestik, tetapi juga berkontribusi dalam pasar internasional, menjaga keberlangsungan sumber daya untuk generasi mendatang. Laut Indonesia memang merupakan sumber kehidupan yang harus dilestarikan dan dimanfaatkan secara bijak.

Bioprospeksi adalah proses penemuan dan komersialisasi produk-produk baru berdasarkan sumber daya hayati. Sumber daya atau senyawa ini dapat menjadi penting dan berguna dalam bidang farmasi obat. Obat yang berkhasiat dari fauna dan flora laut berasal dari metabolit sekunder yang terdapat pada masing-masing organisme. Metabolit sekunder disebut juga produk alami dari organisme, yaitu senyawa organik yang tidak terlibat langsung dalam pertumbuhan normal, perkembangan atau reproduksi organisme. Senyawa tersebut bermanfaat sebagai pertahanan diri individu terhadap predator, parasite, penyakit, persaingan untuk antar species juga untuk memfasilitasi dalam proses reproduksi seperti pengaruh terhadap warna, bau.

Bioprospeksi di Indonesia diatur oleh beberapa peraturan, termasuk Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994 tentang ratifikasi Convention on Biological Diversity dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2013 tentang ratifikasi Protokol Nagoya. Ini bertujuan untuk menjaga kedaulatan negara dan kesejahteraan bangsa melalui pembagian keuntungan yang adil dan seimbang dalam akses sumber daya hayati
Bioprospeksi kelautan merujuk pada eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya hayati dari laut untuk menemukan potensi baru yang dapat mendukung berbagai sektor, termasuk ketahanan pangan.

Bioprospeksi kelautan memiliki potensi besar dalam menopang ketahanan pangan melalui eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya laut yang berkelanjutan. Dengan dukungan riset dan inovasi, serta pengelolaan yang bijaksana, bioprospeksi kelautan dapat menjadi pilar penting dalam mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia dan di seluruh dunia.

Bioprospeksi kelautan merupakan salah satu pendekatan strategis dalam mengidentifikasi dan mengembangkan sumber daya hayati yang ada di lautan untuk mendukung ketahanan pangan.
Dengan lebih dari 70% permukaan bumi ditutupi oleh laut, ekosistem laut menyimpan beragam organisme yang kaya akan potensi untuk dimanfaatkan, baik sebagai sumber makanan maupun bahan baku produk lainnya.

Salah satu aspek penting dari bioprospeksi kelautan adalah eksplorasi terhadap sumber daya hayati yang belum tergali, termasuk mikroorganisme, alga, dan ikan.

Melalui penelitian yang dilakukan, banyak jenis mikroorganisme, ganggang, serta biota laut lainnya yang telah ditemukan memiliki khasiat yang belum terungkap. Dengan memanfaatkan potensi ini, diharapkan dapat ditemukan solusi untuk mengatasi masalah ketahanan pangan yang semakin mendesak dan kebutuhan akan obat-obatan yang terus meningkat. Untuk mencapai tujuan tersebut, kerjasama antara para ilmuwan, pemerintah, dan industri sangat diperlukan dalam mengoptimalkan potensi bioprospeksi kelautan untuk keberlanjutan dan kesejahteraan manusia. Misalnya, banyak alga yang mengandung zat gizi tinggi seperti protein, vitamin, dan mineral yang dapat dijadikan alternatif makanan sehat.

Pengembangan produk berbasis alga dapat membantu mengatasi masalah kurang gizi yang dihadapi banyak masyarakat, terutama di daerah yang kekurangan sumber protein. Selain itu, bioprospeksi kelautan yang berfokus pada bioteknologi juga berpotensi menghasilkan produk inovatif seperti obat-obatan dari senyawa bioaktif yang ditemukan dalam organisme laut.

Senyawa-senyawa ini tidak hanya dapat digunakan untuk terapi penyakit, tetapi juga memiliki potensi sebagai pengawet atau tambahan makanan yang dapat meningkatkan nilai gizi produk pangan.
Namun, untuk memastikan keberlanjutan dari usaha ini, perlunya pendekatan yang ramah lingkungan serta konservasi sumber daya hayati menjadi sangat penting.

Kerusakan ekosistem laut dapat menimbulkan dampak negatif yang besar terhadap ketahanan pangan di masa depan.

Penerapan bioprospeksi kelautan tidak hanya berpotensi meningkatkan kualitas dan kuantitas pangan, tetapi juga dapat menciptakan peluang ekonomi baru di sektor perikanan dan pariwisata. Dengan pengembangan teknologi yang tepat, produk-produk dari bioprospeksi dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan, membantu masyarakat pesisir dalam meningkatkan taraf hidup mereka sekaligus menjaga keberlangsungan ekosistem laut.

Namun, penting untuk melakukan bioprospeksi dengan memperhatikan aspek keberlanjutan. Eksplorasi sumber daya laut harus dilaksanakan dengan prinsip konservasi, sehingga tidak mengganggu keseimbangan ekosistem dan keberlangsungan spesies laut. Kebijakan yang mendukung penelitian, inovasi, dan pengembangan sumber daya kelautan sangat diperlukan untuk memaksimalkan manfaat bioprospeksi ini.

Secara keseluruhan, bioprospeksi kelautan merupakan langkah strategis dalam menopang ketahanan pangan dunia, berpotensi memberikan solusi inovatif untuk tantangan pangan global yang dihadapi berbagai negara.

Upaya untuk memperkuat regulasi dan perlindungan terhadap sumber daya kelautan juga perlu terus ditingkatkan. Hal ini bertujuan untuk mencegah eksploitasi berlebihan yang dapat merusak ekosistem laut dan mengancam keberlanjutan lingkungan. Selain itu, edukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian sumber daya kelautan juga menjadi kunci dalam upaya pelestarian ekosistem laut yang kaya akan potensi dan manfaatnya.

Dengan kesadaran yang meningkat, diharapkan masyarakat akan lebih peduli dan turut berperan dalam menjaga keberlanjutan kelautan untuk kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah, ilmuwan, dan masyarakat diperlukan untuk memastikan eksplorasi dan pemanfaatan bioprospeksi kelautan dilakukan dengan bijak.

Dengan mengoptimalkan potensi bioprospeksi kelautan, kita tidak hanya dapat meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga menjaga kelestarian ekosistem laut yang kaya akan kehidupan. []

 

*Penulis adalah Mahasiswa Manajemen Pengelolaan Sumberdaya Alam Universitas Al-Azhar Indonesia

About the Author

- Akun ini merupakan akun milik tim redaksi MaritimNews.com dan dikelola oleh tim. akun twitter @MaritimNewsCom

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com