Published On: Wed, Mar 30th, 2016

Pelindo III Raih 2 Penghargaan Dalam Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Toto Heli Yanto dan Soekarwo

Direktur Pelindo III Toto Heli Yanto menerima penghargaan SMK3 dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo

MNOL, Surabaya – PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III berhasil mendapat dua penghargaan atas konsistensinya dalam menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di lingkungan kerjanya. Perhargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Rabu 29/03/2016.

Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Pelindo III, Toto Heli Yanto mengatakan, “Dua penghargaan yang kami terima ini ialah untuk penerapan SMK3 di Kantor Pusat Pelindo III Surabaya dan di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tidak hanya diterapkan oleh Pelindo III di lini operasional saja seperti di terminal pelabuhan, tetapi juga di lingkungan kantor,” ujar Toto di sela acara penyerahan penghargaan tersebut.

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa Pelindo III melihat aspek K3 sebagai hal yang sama pentingnya dengan fungsi bisnis maupun operasional di setiap lingkungan kerja Pelindo III. “Penerapan SMK3 tidak hanya untuk menjamin keselamatan para pekerja dari setiap institusi yang ada di pelabuhan, tetapi juga untuk minimalisasi dampak kegiatan operasional pelabuhan terhadap lingkungan seoptimal mungkin,” jelasnya.

Hal tersebut sejalan dengan penyampaian General Manajer Pelindo III Cabang Tanjung Wangi, Bangun Swastanto, di acara tersebut. Penerapan SMK3 di Pelabuhan Tanjung Wangi dilaksanakan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Untuk menjaga keselamatan kerja, wajib diterapkan beberapa hal berikut, antara lain SOP (Standard Operational Procedure/ prosedur operasional yang standar), penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dan penerapan budaya perusahaan Pelindo III, customer focus, care, dan integrity.

“Terhadap penerapan SMK3 tersebut, juga yang dilakukan surveillance audit setiap tahunnya oleh lembaga sertifikasi independen. Dengan konsistensi penerapan tersebut, salah satu manfaatnya ialah selama 4 tahun terakhir tidak pernah terjadi kecelakaan kerja di Pelabuhan Tanjung Wangi,” ungkap Bangun Swastanto.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur, Sukardo, melaporkan kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo, bahwa adanya ajang penghargaan tersebut ialah untuk  membudayakan permasalahan K3 kepada seluruh perusahaan di Jawa Timur, pada khususnya.

Lebih lanjut Sukardo mengatakan,“Agar tercipta lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Sehingga dapat mendukung peningkatan produktivitas dan kualitas kerja, seiring usaha peningkatan daya saing bangsa dalam menghadapi era pasar bebas,” ujarnya.

Gubernur Jatim Soekarwo dalam sambutannya mengatakan, bahwa Indonesia perlu segera berubah untuk memperkuat daya saing industrinya agar tidak terus menerus terjebak menjadi middle income country. Sehingga dapat menjadi salah satu dari dua puluh negara dengan PDB (Produk Domestik Bruto) terbesar di dunia.

Dalam kesempatan tersebut Soekarwo menambahkan, “Oleh karena itu, peran pemimpin perusahaan penting utk menjadikan perusahaannya berjalan efisien. Perusahaan menjadi bagus jika produktivitasnya bagus, yang salah satunya ditentukan oleh kualitas SDM, salah satunya dengan menerapkan K3 sehingga tecapai kondisi zero accident,” tambah pria yang akrab disapa Pakdhe Karwo tersebut.

Lebih lanjut Soekarwo memaparkan, bahwa Surabaya adalah hub untuk sekitar 120 juta penduduk di Indonesia. Barang produk Jatim yang keluar menuju provinsi lain bernilai ratusan triliun, dan barang masuk dari provinsi lain pun juga besar. Mayoritas dari konsumen produk tersebut merupakan pekerja atau SDM dari berbagai lapangan kerja yang memiliki purchasing power sangat tinggi.

“SDM inilah yang harus dijaga konsumsinya, salah satunya dengan menjaga keselamatan kerja mereka. Bupati dan walikota sebagai pembina K3 harus mengawal dan juga para CEO perusahaan harus menjaga SDM-nya agar produktivitasnya tetap tinggi,” jelas Pakdhe Karwo meneruskan pernayataan beliau sebelumnya.

Ajang penghargaan K3 Tahun 2016 tersebut sekaligus juga menjadi ajang pelantikan  sepuluh bupati dan wali kota pembina K3, yaitu Gresik, Sidoarjo, Pasuruan, Tuban, Surabaya, Bojonegoro, Lamongan, Blitar, Madiun, dan Mojokerto. Selain itu ada 344 perusahaan penerima penghargaan zero accident dan 56 perusahaan penerima penghargaan penerapan SMK3.

“Penghargaan ini agar dapat memotivasi pembina K3 untuk mendorong perusahaan-perusahaan lain agar menduplikasi dan mengaplikasikan capaian perusahaan yang ada di sini ke lingkungan kerjanya. Sehingga K3 semakin membudaya,” tegas Gubernur Jawa Timur tersebut. (APS)

About the Author

- Redaktur

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com