Menko Luhut: Indonesia Jalin Kerja Sama Dengan Singapura
MNOL-Yogyakarta, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan menghadiri Reuni Alumni Akabri Angkatan 1970 yang diselenggarakan di Yogyakarta, Sabtu, (10/12). Kegiatan ini bukan hanya sekedar temu alumni saja. Tapi, dalam kesempatan ini juga disertai dengan penyerahan beasiswa tahap empat terhadap anak-anak berprestasi dan juga sekaligus meresmikan Paguyuban Alumni Akabri Pertama 1970.
Di sela-sela sambutannya, Menko Luhut juga menyampaikan sejumlah program prioritas pemerintahan Joko Widodo yang saat ini sedang berjalan. “Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengimplementasikan sejumlah program pemerintah. Di antaranya adalah pembangunan di bidang pariwisata, kelistrikan, dan juga kemaritiman,” kata Luhut.
Menurut Luhut, saat ini Indonesia juga sedang melakukan kerja sama dengan Singapura. Luhut berharap, di akhir tahun 2017 mendatang, semuanya bisa terealisasi dengan baik. Ada beberapa program kerja sama yang akan dijalankan dengan Singapura, di antaranya adalah sektor pariwisata, pembangunan LNG, pembuatan IT park, dan juga pengelolaan sampah di laut untuk energi listrik. “Untuk pariwisata Singapura sepakat berinvestasi di Danau Toba, Borobudur, dan Mandalika,” ujar Luhut.
Sehubungan dengan hal ini, Indonesia sendiri telah menargetkan untuk mendatangkan wisatawan asing sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, lanjut Luhut, dalam kerja sama ini Indonesia juga berencana akan membangun terminal cruise atau kapal pesiar. Terminal ini rencananya akan dibangun di Tanjung Benoa, Palembang, Medan, dan Semarang untuk menjaring sebanyak 300 kapal pesiar per tahunnya. Selama ini, kapal-kapal pesiar yang datang ke Indonesia terbilang sangat minim. Padahal Indonesia merupakan bagian destinasi para wisatawan asing juga.
Jebolan terbaik Akabri 1970 silam ini menargetkan, dalam kurun waktu dua – tiga tahun mendatang, setidaknya harus ada 150 cruise yang masuk ke Indonesia. “Rabu mendatang, kami akan mengagendakan rapat terkait rencana pembangunan cruise terminal,” imbuhnya. Singapura juga sepakat untuk membantu masalah training turis di Indonesia.
Sementara itu, terkait masalah pembangunan LNG, Luhut menambahkan bahwa Singapura memiliki teknologi yang mumpuni. Singapura juga akan melakukan pembangunan pembangkit listrik di wilayah-wilayah pulau-pulau terpencil. Begitu pun halnya dengan rencana pembuatan IT park berupa penerjemahan data center. Menurut Luhut, untuk penerjemahan data center ini, pihaknya akan membicarakan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. “Kami akan bicarakan apa yang bisa dipindahkan ke dalam negeri agar lebih banyak pergerakan IT itu di Indonesia,” pungkasnya.***