Menko Luhut: Sejarah Harus Kita Jadikan Sebagai Fondasi Untuk Menyusun Strategi Pembangunan
MN, Jakarta – Di masa lalu, pemimpin besar bangsa ini, Ir. Sukarno, pernah berujar JAS MERAH, yang merupakan akronim dari Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah. Sebuah istilah yang bertujuan menggugah kita agar tetap belajar dari berbagai hal yang pernah terjadi di masa lalu.
Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengajak masyarakat untuk tetap berpegang pada sejarah. Hal itu diungkapkannya dalam pidato Peringatan Kemerdekaan Indonesia ke-72 Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Kamis (17/8).
“Sejarah harus kita jadikan sebagai fondasi untuk menyusun strategi pembangunan baik untuk saat ini maupun di masa mendatang.”, ujar pria yang pernah menjabat sebagai Menkopolhukam tersebut.
Lebih lanjut, Menko Luhut juga mengingatkan bahwa kemerdekaan yang kita nikmati sekarang ini merupakan buah dari persatuan dan kerja sama dari orang-orang terdahulu. “Hal penting yang perlu kita ingat adalah bahwa kemerdekaan ini bisa kita rebut karena semua anak bangsa mampu untuk bersatu, mampu untuk bekerjasama tanpa sekat etnis ataupun agama berdasarkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.”, lanjutnya.
Menko Luhut juga menegaskan bahwa persatuan dan kesatuan tersebut merupakan modal utama kita sebagai bangsa untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan dan juga sebagai modal utama mewujudkan visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.
“Modal persatuan Indonesia yang kokoh itu harus terus kita jaga, terus kita rawat, dan kita perkuat di tengah upaya-upaya untuk mengadu domba kita. Dengan bersatu, saya yakin kita akan mampu menghadapi tantangan dalam memenuhi harapan-harapan kemerdekaan serta mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia yang kuat, maju dan mandiri.”tegasnya.
Anugrah/MN