Published On: Sun, Jan 13th, 2019

Tiba di Torosiaje, Tim Ekspedisi Phinisi Bakti Nusa Temukan Masalah Air Bersih

Potret warga Torosiaje yg susah mendapatkan air tawar (Foto: Tim Ekspedisi Phinisi Bhakti Nusa)

Air bersih itu kebutuhan yang mendesak. Itu kendala yang ada di Torosiaje. Tolong disampaikan ke pusat. Siapa tahu Pak Presiden melihat yang ada di Torosiaje ini

 

MN, Makassar – Perjalanan panjang Tim Ekspedisi Phinisi Bakti Nusa yang mengusung misi membangkitkan kesadaran tentang mengelola lingkungan ekosistem laut akhirnya tiba dan berlabuh di Torosiaje, Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato, Gorontalo pada Sabtu pagi (12/01).

Sedari pagi hari, warga Torosiaje Serumpun telah berkumpul di Desa Torosiaje untuk menyambut dan menyaksikan secara langsung kapal tradisional Sulawesi Selatan tersebut berlabuh. Kedatangan tim ekspedisi yang digagas oleh Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia dan Yayasan Makassar Skalia itu sendiri disambut dengan prosesi adat suku Bajo, yang merupakan bentuk ucapan selamat datang dari masyarakat terhadap seluruh anggota tim.

Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemda Pohuwato, Ikbar Salam, mengatakan kedatangan Tim Ekpedisi Pinisi Bakti Nusa diharapkan dapat membantu berbagai potensi laut dan wilayah pesisir yang dimiliki masyarakat Bajo.

“Seluruh potensi itu diharapkan bisa diteliti sebagai upaya pengembangan, baik itu sektor wisata, perikanan, maupun budaya yang dimiliki,” ujarnya.

Kepala Desa Torosiaje, Jekson Sompah pun menambahkan bahwa sebagai salah satu desa wisata di Pohuwato, Torosiaje masih memiliki masalah ketersediaan air bersih yang masih sulit diperoleh. Ia berharap kedatangan tim ekspedisi ini bisa membawa pesan kepada pemerintah pusat tentang permasalahan air bersih ini  karena merupakan kebutuhan mendasar masyarakat dan sudah sangat mendesak kondisinya.

“Air bersih itu kebutuhan yang mendesak. Itu kendala yang ada di Torosiaje. Tolong disampaikan ke pusat. Siapa tahu Pak Presiden melihat yang ada di Torosiaje ini,” harapnya.

Sementara itu, Perwakilan tim tim Ekpedisi Pinisi Bakti Nusa, Idham, menyatakan bahwa Kapal Phinisi yang dipakai untuk ekspedisi ini awalnya diperuntukan untuk membantu pendidikan dengan mengajar anak anak SD selama setahun sejak pertama kali dibuat.

Di tahun kedua usia kapal ini, tim merencanakan untuk melayarkan Kapal Phinisi dengan rute 74 lokasi diseluruh Indonesia dan berakhir tepat 17 Agustus 2019 nanti. Tim ekspedisi ini sendiri, terdiri dari enam orang ABK dan enam orang relawan yang terus berganti setiap rutenya.

Ia mengungkapkan seluruh hasil penelitian Tim Ekpedisi Pinisi Bakti Nusa akan dibuat dalam bentuk tulisan maupun film untuk disampaikan langsung kepada Presiden Indonesia.

“Semua perjalanan ini kami dokumentasikan, termasuk pengadaan air bersih dari warga Torosiaje akan kami teruskan. Siapapun presidennya nanti,” tegasnya.

Rencananya setelah melakukan kegiatan di Torosiaje, tim akan melanjutkan perjalanan ke Kota Gorontalo untuk melakukan sejumlah kegiatan sosial dan penelitian.

About the Author

- Redaktur

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com