72 Proses Pencarian, Serpihan dan Barang Ditemukan, KRI Nanggala-402 Dinyatakan Hilang
MN, Surabaya – Setelah melakukan pencarian selama 72 jam, Tentara Nasional Indonesia (TNI) akhirnya menyatakan bahwa KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan Laut Bali Utara pada Rabu (21/4) yang lalu.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan status kapal selam buatan Jerman Barat tahun 1979 ini menuju fase tenggelam atau sub-sink usai temuan serpihan, barang, serta tumpahan minyak.
“Pagi dini hari tadi, merupakan batas akhir live suport berupa ketersediaan oksigen di Nanggala selama 72 jam. Unsur-unsur TNI AL menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang jadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala,,” ujar Panglima TNI dalam konferensi pers dari Bali, Sabtu (24/4).
Melanjutkan Panglima TNI, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Yudo Margono menambahkan serpihan-serpihan yang ditemukan terapung di perairan Bali itu yang diyakini sebagai komponen kapal selam.
Di antara serpihan tersebut adalah pelurus tabung torpedo, pipa pendingin, dan botol berwarna oranye yang berfungsi untuk pelumasan naik turun kapal selam.
“Ditemukan beberapa kepingan dan barang di sekitar lokasi terakhir kapal menyelam yang diyakini bagian komponen kapal selam. Ini tak akan terangkat apabila tidak ada tekanan atau keretakan. Barang-barang ini tidak dimiliki umum dan di sekitar radius 10 mile tidak ada kapal lain yg melintas, dan dari ahli mantan-mantan ABK Nanggala dan pembuat kapal selam ini diyakini barang milik Nanggala,” ungkapnya.
Selain penemuan serpihan itu, ditemukan juga peralatan yang digunakan oleh para ABK untuk menjalankan ibadah Shalat dan juga spons untuk menahan panas pada pressroom.
“Dengan adanya bukti otentik Nanggala, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk,” ujar Kasal.