Indonesia dan India Tingkatkan Kerjasama Sektor Hidrografi
Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro saat berbincang-bincang dengan *Chief of Hydrographer Govt of* India Commodore Vinay Badhwar.
MNOL, Jakarta – Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro melaksanakan informal bilateral meeting bersama Chief of Hydrographer Govt of India Commodore Vinay Badhwar dilaksanakan pada saat jeda kegiatan hari ketiga 1st IHO Assembly 2017.
Pertemuan kedua pimpinan kantor hidrografi ini bertujuan untuk memperat hubungan bilateral kedua Negara terutama dalam bidang hidrografi. Dalam kesempatan tersebut Kapushidrosal menyampaikan rencana ke depan dari Pushidrosal untuk dapat menjadi anggota North Indian Ocean Hydrography Commission (NIOHC).
Keinginan Pushidrosal untuk menjadi anggota NIOHC tersebut dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah Indonesia sebagai poros maritim dunia yang berdasarkan pada letak geografis Indonesia yang berada diantara Samudera India dan Samudera Pasifik. Dengan posisi geografis tersebut Indonesia juga memiliki tanggung jawab yang sama dengan Negara-negara yang berada di wilayah regional Samudera India untuk dapat menyediakan data hidro-oseanografi yang terkini untuk mendukung keselamatan bernavigasi.
Sebagai wakil ketua dari NIOHC, India sangat menyambut baik keinginan Indonesia untuk bergabung dengan NIOHC. Dengan bergabungnya Indonesia di NIOHC dapat semakin mempererat hubungan negara-negara yang berada di kawasan Samudera India dalam bidang Hidrografi selain juga saling berbagi pengalaman dalam konteks capacity building. India pada kesempatan itu juga menyampaikan keinginannya untuk dapat bergabung dengan East Asia Hydrographic Commission (EAHC).
Selanjutnya India juga menyampaikan keinginan untuk dapat meningkatkan kerjasama antar kantor Hidrografi dalam aspek peningkatan sumber daya manusia khususnya adopsi teknologi terkini, sehubungan dengan banyaknya persamaan teknologi peralatan survei yang dimiliki Indonesia dan India seperti multibeam echosounder dan Autonomous Underwater Vehicle Hugins yang merupakan teknologi terbaru dalam survey hidrografi. India juga berharap dapat dipertimbangkan kembali kegiatan kerjasama survei untuk melengkapi data bathymetri kedua pihak seperti yang pernah dilaksanakan pada medio 2001. Terkait dengan hal ini, Kapushidrosal menyampaikan bahwa berbagai aspek peningkatan kerjasama tersebut juga dapat disampaikan pada kesempatan Navy to Navy talk antara India dan Indonesia pada pertemuan yang akan datang.
Pada agenda hari ketiga kegiatan 1st IHO Assembly 2017, materi yang dibahas oleh assembly adalah mengenai laporan kegiatan yang telah dilakukan oleh masing-masing organisasi hidrografi di kawasan atau Regional Hydrographic Commission (RHS) pada periode 2013 s.d 2017. Kemudian assembly juga membahas tentang proposal pembangunan E-Learning Program bagi masyarakat hidrografi, serta proposal tentang revisi standar kompetensi bagi surveyor.
Disamping itu dibahas juga mengenai proposal untuk mengembangkan Sattelite Derived Bathymetri (SDB) bagi daerah yang belum pernah disurvei atau kurang data hidrografi nya. Delegasi Indonesia memberi dukungan penuh terhadap seluruh proposal yang diajukan terutama proposal yang diajukan oleh Jepang mengenai revisi resolusi IHO tentang respon terhadap bencana alam. Indonesia menyampaikan bahwa dalam program kerja EAHC 2017, Indonesia akan menjadi tuan rumah kegiatan capacity building EAHC berupa kegiatan kursus Disaster Relief Management. Indonesia juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk membantu pelaksanaan survey Hidrografi dalam upaya menanggulangi bencana alam di kawasan regional Asia tenggara dan Samudera Hindia.
