Published On: Thu, Nov 1st, 2018

Kaji Pengaruh Selat Malaka Terhadap Ekonomi Global, Seskoal Gelar Seminar Internasional

Seminar Internasional Seskoal.

Seminar Internasional Seskoal.

MN, Jakarta – Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) menyelenggarakan Seminar Internasional dengan tema “Konsep Kerja Sama Antar Negara Pengguna Selat Malaka Guna Mempertahankan Stabilitas Keamanan Pelayaran Dalam Rangka Mendukung Perekonomian Dunia” di Auditorium Jos Soedarso Seskoal, Jakarta Selatan, Rabu (31/10).

Dengan pembicara kunci Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., yang diwakili oleh Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksmana Muda TNI Didik Setiyono, S.E., M.M., seminar intenasional ini mengahdirkan beberapa orang pembicara ahli lainnya, yaitu Eric Frecon, Ph.D (The S. Rajaratnam School of International Studies, NTU, Singapura), Capt. Ramadan Hasri Harahap (Kasubdit Patroli dan Pengamanan Pantai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut), dan Dr. Sonny Haru Budi H., S.E., M.E. (Staf Ahli Kemenko PMK).

Dalam sambutannya, Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Dr. Ammarulla Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D., mengatakan bahwa Selat Malaka memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dunia, namun menyimpan risiko tinggi terjadinya tindakan-tindakan yang merugikan dan membahayakan negara kita maupaun perdagangan dunia itu sendiri.

“Selat Malaka memiliki peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dunia baik sebagai sea lane of trade (slot) maupun sea lane of communication (sloc), namun menyimpan resiko tinggi terjadinya polusi, kecelakaan, grounding, perdagangan obat terlarang, perompakan, terorisme laut, bahkan sampai pada konflik internasional,” ujarnya.

Menilik permasalahan itu, ia menekankan pentingnya memperhatikan kondisi tersebut yang berpotensi menjadi ancaman atau gangguan utama bagi perdagangan dunia yang ke depannya akan mengganggu perekonomian dunia itu sendiri.

Dalam hal ini ia menjabarkan bahwa seiring peningkatan kebutuhan bahan bakar minyak negara-negara di Asia, khususnya Republik Rakyat Tiongkok, yang disertai dengan meningkatnya volume perdagangan di kawasan ini, akan berdampak langsung pada jumlah kapal laut yang melintasi Selat Malaka.

Lebih jauh, perwira tinggi angkatan laut dengan dua bintang di pundak ini juga mengingatkan akan pentingnya terus memerhatikan ancaman keamanan maritim tradisional (non state actor) sebagai “sisi gelap globalisasi”, meskpiun angka kasusnya terus menurun dalam beberapa tahun terakhir ini.

“Ancaman keamanan maritim tradisional (non state actor) sebagai “sisi gelap globalisasi” perlu mendapat perhatian kita semua, walaupun angka kasus piracy dan robbery dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan, namun tetap menjadi ancaman nyata,” pungkas mantan Dekan Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan tersebut.

Turut hadir dalam seminar internasional ini para pejabat Kodiklat TNI, para Asisten Kasal, Pangkoarmada I, Pangkoarmada I, Asops Pangkoarmada I, Danguspurla Koarmada I, Danguskamla Koarmada I, para pejabat Seskoal, para Patun Dosen Seskoal, Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-56, Danlantamal I Belawan, Danlantamal IV Tanjung Pinang, para Danlanal jajaran Koarmada I.

About the Author

- Redaktur

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com