Published On: Fri, Apr 7th, 2023

CFS TPK Jambi dan Produktivitas Pelabuhan

Kegiatan B/M Petikemas di Pelabuhan Talang Duku Jambi

Talang Duku (Maritimnews) – Container Freight Station (CFS) merupakan fasilitas pendukung kegiatan petikemas yang bertujuan memperlancar arus barang dan memudahkan pengurusan dokumen, bahkan diyakini dapat memangkas biaya serta meningkatkan produktivitas pelabuhan. Fasilitas itu berlaku bagi seluruh area IPC TPK selaku anak usaha SPTP Subholding dari PT Pelindo (Persero).

Jika melihat IPC TPK Jambi yang memiliki area CFS dengan dukungan Reachstacker dan fasilitas gudang seluas 2.200 meter persegi, serta lokasinya berdekatan Lini I. Area tersebut ditargetkan bakal mampu meningkatkan produktivitas melalui efisiensi cost serta kemudahan operasional, sebut saja kegiatan Stripping dan Stuffing.

Manager Area IPC TPK Jambi, Anang Subagiono menjelaskan, keberadaan CFS menjadi sangat mendukung bagi kegiatan pengapalan ocean going khususnya aktivitas ekspor komoditi Karet, Pinang dan Plywood di pelabuhan Talang Duku yang dilayani oleh beberapa perusahaan pelayaran antara lain, Advantis Sabang Raya Lines Ltd (ASRL), Pelayaran Sukses Sindo Damai, dan Pulau Laut.

“Setelah penerapan sistem digitalisasi, kedepan kami akan meningkatkan pelayanan operasional untuk memperlancar kegiatan bongkar muat komoditi unggulan. Salah satunya dengan fasilitas CFS agar produktivitas pelabuhan Talang Duku meningkat lebih baik lagi,” kata Anang kepada Maritimnews di Kantor Cabang PT Pelindo (Persero) Regional 2 Jambi usai penandatanganan serah terima CFS, Rabu (6/4).

Untuk arus petikemas di pelabuhan Talang Duku berdasarkan data Divisi Komersil IPC TPK Jambi, throughput selama Triwulan I tercatat sebagai berikut,
Tahun 2022: Januari 2.287 Box/2.883 TEUs, Februari 3.088 Box/3.952 TEUs, Maret 2.780 Box/3.436 TEUs dengan TOTAL 8.155 Box/10.271 TEUs.
Tahun 2023: Januari 2.550 Box/3.156 TEUs, Februari 2.199 Box/2.699 TEUs, Maret 2.702 Box/3.424 TEUs dengan TOTAL 7.451 box/9.279 TEUs.

Komoditi Karet Turun

Ditempat terpisah, mantan Ketua GAPKINDO Jambi, Achmad Effendy menerangkan kepada Maritimnews terkait kondisi komoditi Karet di pelabuhan Talang Duku, bahwa produksi Karet turun cukup banyak karenanya harga cenderung stabil rendah. Ditingkat petani harga hanya Rp 5.000-7.000/kg basah.

“Pemilik kebun Karet di Jambi banyak yang tebang diganti Sawit dan tukang deresnya beralih profesi menjadi tukang dodos Sawit, sehingga produksi Karet turun cukup banyak. Dalam kurun 1-2 tahun kedepan kemungkinan masih akan seperti ini kecuali Pemerintah intervensi, misalnya melalui subsidi harga Karet,” pungkasnya.

(Bayu Jagadsea/MN)

About the Author

- Akun ini merupakan akun milik tim redaksi MaritimNews.com dan dikelola oleh tim. akun twitter @MaritimNewsCom

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com