Fanta Maritim Berharap Anak Muda Terus Dorong Kebijakan Maritim
Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran Muhammad Arief Rosyid Hasan saat berbicara dalam Sarasehan dan FGD Maritim.
MN, Jakarta – Koordinator Fanta Maritim, Makbul Ramadhani mengungkapkan bahwa program tol laut yang mulai diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2014 yang lalu harus terus dilanjutkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024 Prabowo-Gibran.
Berbicara dalam acara Sarasehan dan Forum Group Discussion (FGD) Maritim bertajuk “Maritim Menuju Indonesia Maju” di Fanta HQ pada Jumat (22/3), Makbul meyakinkan bahwa program tol laut bermanfaat untuk masyarakat terpencil, karena dapat mengurangi disparitas harga barang antar wilayah di negeri ini.
“Dari konektivitas nasional kita, saya pikir sudah cukup, tinggal bagaimana berkelanjutan kita optimalkan. Kita mengoptimalkan kapal yang banyak masuk, perputaran ekonomi di daerah-daerah itu betul-betul hidup, harga-harga barang pokok dan barang penting juga menjadi murah, karena ada program tol laut yang kemudian akan disempurnakan, dilanjutkan oleh Bapak Prabowo dan Mas Gibran,” ujarnya.
Lebih lanjut, Makbul juga menyebut bahwa belum ada pelabuhan internasional di Selat Malaka. Padahal tiap tahunnya sebanyak 80 ribu kapal dan 40% perputaran ekonomi atau perdagangan dunia yang melintasi Selat Malaka. Karena itulah Makbul bersama tim yang dikomandoinya tengah menyusun naskah agar dibangun Pelabuhan Internasional atau Pelabuhan Samudera di Selat Malaka demi mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
“Jadi kita sedang susun naskah untuk diberikan kepada pemerintahan terpilih Bapak Prabowo dan Mas Gibran untuk ikut serta menyusun kebijakan itu, karena kan posisi Indonesia sangat strategis kan. Jadi kita harus betul-betul memanfaatkan posisi strategis untuk meningkatkan perekonomian nasional kita. Jadi harus ada pelabuhan internasional, kalau kata Bung Karno Pelabuhan Samudera,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Makbul menekankan pentingnya anak-anak muda harus ikut mendorong kebijakan agar sektor maritim bisa berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Sebab negeri ini merupakan negara maritim yang memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa besar di lautan dan juga letak strategis Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada di antara dua samudra, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik.
“Kita menyusun sebuah draft yang akan kita tawarkan, yang akan kita sampaikan nanti sebagai bentuk kita menghimpun pemikiran-pemikiran anak-anak muda bagaimana kemudian anak-anak muda ikut terlibat mengawal proses kebijakan Bapak Prabowo dan Mas Gibran,” pungkas Makbul.
