Pegiat, Praktisi, dan Akademi Maritim Yakin Sektor Maritim Berpotensi Jadi Poros Alur Perdagangan
MN, Jakarta – Pegiat Maritim Jefri San meyakini di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran, sektor kemaritiman negeri ini bisa menjadi poros di alur perdagangan. Sebab banyak potensi laut yang bisa dikembangkan seperti penguatan budaya dan sumber daya maritim, pariwisata, hingga pengembangan infrastruktur konektivitas.
“Saya pikir ini saatnya, mungkin di tangan Pak Prabowo dan Mas Gibran, maritim itu benar-benar menjadi poros untuk alur perdagangan kita,” kata Jefri saat berbicara dalam Sarasehan dan Forum Group Discussion (FGD) Maritim bertajuk “Maritim Menuju Indonesia Maju” di Fanta HQ pada Jumat (22/3).
Di forum yang sama, pegiat kemaritiman lainnya Bayu Putro, menyoroti perihal pengelolaan limbah sampah di pelabuhan. Ia menjabarkan terkait data dari Majalah Tempo yang terbit tahun 2021, limbah sampah yang dihasilkan itu sebanyak itu sebanyak 0,68 kilogram per hari sampah. Karena itu, untuk mencapai Greenport, perlu ada kerjasama dalam pengelolan sampah di pelabuhan.
“Ke depannya, kita mendorong untuk pemerintahan ke depan melakukan sebuah konsesi atau kerja sama tersebut. Kerja sama antara pemerintah dan bidang usaha di dalam pengelolaan sampah di Pelabuhan,” ungkap Bayu.
Sementara itu, salah satu praktisi kemaritiman yang juga didaulat berbicara dalam forum tersebut, Fajar, menyarankan perlunya ada produk-produk maritim yang harus dimunculkan di dalam katalog elektronik (e-katalog).
“Memberikan suatu produk yang bisa menjadi suatu investasi dan mungkin bisa menjadi suatu kebijakan bagaimana bisa tata kelola terhadap penjualan produk-produk yang berhubungan dengan maritim tersebut,” ujarnya.
Lebih jauhnya, Akademisi Muhammad Syaiful menyarankan perlunya pengembangan digitalisasi di sektor maritim di pemerintahan Prabowo-Gibran, yakni bisa dimulai bagaimana menyediakan sebuah jasa layanan yang terdigitalisasi.
“Bagaimana program konektivitas logistik antar pulau dan seterusnya, pelabuhan cerdas berkelanjutan ini juga yang kita akan push melalui FGD ini yang nanti menjadi satu rekomendasi bagaimana membuat satu pelabuhan yang cerdas. Sehingga salah satu jalan untuk mengatasi kesemrawutan termasuk di sektor maritim ini ya itu dengan perizinan dan administrasi digital,” tutupnya.