Published On: Mon, Mar 8th, 2021

Menteri Kelautan Terdahulu Tekankan Pentingnya Peran KKP Dalam Mengatasi Berbagai Permasalahan Bangsa

Prof. Rochmin Dahuri saat memaparkan materi dalam diskusi bertajuk "20 Tahun Merajut Mimpi Mencapai Kejayaan Perikanan dan Kelautan : Quo Vadis?" (KKP 1999-2021).

Prof. Rochmin Dahuri saat memaparkan materi dalam diskusi bertajuk “20 Tahun Merajut Mimpi Mencapai Kejayaan Perikanan dan Kelautan : Quo Vadis?”
(KKP 1999-2021).

MN, Jakarta – Sudah lebih dari 20 tahun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berdiri kembali. Sejak dihidupkan kembali oleh Presiden Abdurahman Wahid dengan nama Departemen Eksplorasi Laut pada tahun 1999, telah banyak hal yang diperbuat oleh kementerian yang saat ini dipimpin oleh Sakti Wahyu Trenggono dalam mengelola potensi kelautan negeri ini.

Terlepas dari berbagai capaian maupun kontroversi yang ada, KKP telah berbuat banyak dalam mengembangkan sektor kemaritiman negeri dengan garis pantai terpanjang ke dua di dunia ini.

Hal ini diungkapkan oleh mantan Menteri Kelautan di era Presiden Abdurahman Wahid, Prof. Rochmin Dahuri ketika didaulat menjadi narasumber dalam forum diskusi dengan tajuk “20 Tahun Merajut Mimpi Mencapai Kejayaan Perikanan dan Kelautan : Quo Vadis?”(KKP 1999-2021). 

Dalam diskusi yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) secara daring via aplikasi Zoom Meeting ini, Guru Besar Ilmu Kelautan IPB ini mengungkapkan bahwa sejak berdirinya, KKP telah memberikan dampak signifikan dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan negeri ini.

“Kalau dari segi volume produksi dan poin good achievement sebelum kementerian ini berdiri kita itu hanya peringkat ke tujuh dunia dalam hal produksi perikanan tangkap, kemudian di perikanan budidaya ini hanya rangking lima. Tetapi mulai 2009 dan 2010 kita menjadi rangking dua,” ungkap tokoh yang saat ini diminta menjadi penasehat Menteri KP.

Selain terlihat dari peningkatan voume produksi, pengaruh pengaruh berdirinya KKP juga terlihat pada meningkatnya produk domestik bruto (PDB), meski terkesan sedikit lambat. Sebelum KKP berdiri, sektor perikanan hanya menyumbang sekitar 1,9%, dan di tahun 2020 lalu sudah mencapai 2,8% dari total PDB kita.

“Kontribusi sektor perikanan terhadap PDB Nasional kita hanya kalah dari perkebunan dan tanaman pangan. Kemudian capaian PDB kita juga terus meningkat serta dalam laju pertumbuhan ekonomi, bidang perikanan merupakan yang teritinggi dibandingkan dengan tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan hortikultura. ” lanjutnya.

Selain berbagai perkembangan tersebut, Prof. Rochmin juga menjelaskan bahwa pencapaian ekspor dan tingkat konsumsi ikan juga turut meningkat seiring dengan berdirinya KKP.

“Ternyata 60% protein hewani yang dikonsumsi oleh bangsa Indonesia itu bukan dari telur, ayam, atau daging, tetapi dari ikan. Kita cerdas karena banyak makan ikan, ada omega 3, proteinnya 22%, serta sembilan dari asam amino ada di ikan. Jadi semakin banyak makan ikan Insya Allah semakin cerdas, sehat, dan kuat,” tukasnya.

Lebih jauh, Prof. Rochmin menyimpulkan bahwa dengan berbagai perkembangan tersebut, yang mayoritas tumbuh seiring munculnya keberadaan KKP, kita bisa membantu bangsa ini untuk mengatasi berbagai permasalahannya, utamanya permasalahan di bidang ekonomi.

“Jika ekonomi kelautan dikembangkan dan dikelola dengan menggunakan inovasi IPTEKS dan manjamen mutakhir, maka sektor-sektor ekonomi kelautan akan mampu berkontribusi secara signifikan dalam mengatasi sejumlah permasalahan bangsa, khususnya pengangguran, kemiskinan, ketimpangan sosial dan ekonomi, serta disparitas pembangunan antar wilayah. Selain itu, secara simultan dapat mengakselerasi terwujudnya Indonesia maju, adil, makmur, dan berdaulat,” tegasnya.

About the Author

- Redaktur

Leave a comment

XHTML: You can use these html tags: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com