Catatan Kecil Dari Rakornis Kenavigasian, Launching I-Motion Chapter Two
Jogjakarta (Maritimnews) – Insan Direktorat Kenavigasian Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melaksanakan acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) 2022 yang dihadiri seluruh Kantor Distrik Navigasi di Indonesia, dimana kegiatan tersebut pertama kalinya digelar secara offline pasca pandemi Covid-19.
Kegiatan Rakornis Kenavigasian berlangsung selama tiga hari (9 – 11 November 2022) diikuti sebanyak 130 peserta dan dibuka oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha Tjahjagama pada hari Rabu (9/11) di Kota Gudeg Jogjakarta.
Dirjen Perhubungan Laut saat memberi sambutan di Rakornis Kenavigasian Tahun 2022 bertema “Digitalisasi Pelayanan Sektor Kenavigasian Dalam Rangka Penguatan Fungsi Pengawasan Maritim Di Perairan Indonesia” mengatakan, bahwa tantangan utama keselamatan moda transportasi perairan diantaranya terkait dengan optimalisasi kelaikan Sarana dan Prasarana, peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pada otoritas dan operator layanan angkutan, serta ketersediaan dan kelaikan prasarana keselamatan seperti peralatan navigasi termasuk pemantau cuaca.
Ada yang menarik, bersamaan dengan Rakornis Kenavigasian Tahun 2022 ini di tandai Launching Aplikasi Kenavigasian I-Motion Gen 2, juga kegiatan Penandatanganan (MoU) antara Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub dengan Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Apa sih Indonesian Integrated Monitoring System On Navigation (i-Motion)? Menurut Direktur Kenavigasian, Hengki Angkasawan, aplikasi i-Motion Chapter Two merupakan sistem yang mengintegrasikan data dari instalasi sarana telekomunikasi pelayaran milik Ditjen Hubla berupa data-data AIS, Radar, Voice, dan IP CCTV yang ditampilkan dalam bentuk interaktif web aplikasi (GIS) secara real-time monitoring, analisis, multimedia, penjejakan dan alert.
Aplikasi i-Motion mengintegrasikan data dari Stasiun Vessel Traffic Services (VTS) dan Stasiun Radio Pantai (SROP) yang telah dilengkapi dengan peralatan AIS Base Station milik Ditjen Hubla dan Local Port Station (LPS) yang dimiliki oleh Ditjen Hubdat.
Inilah fungsi aplikasi i-Motion,
1. Pemantauan kondisi/densitas lalu lintas secara realtime dan historis.
2. Alert terhadap duplikasi call-sign, IMO Number dan nomor MMSI serta anomali pergerakan kapal.
3. Sebagai API gateway dalam pertukaran data dan informasi dengan K/L lain.
4. Mendukung pelayanan INAPORTNET melalui integrasi data VTS/SROP (AIS Base Station) dengan apikasi INAPORTNET.
Untuk diketahui, fitur-fitur aplikasi i-Motion memiliki kelengkapan cukup penting dalam rangka memudahkan kinerja tim Kenavigasian Hubla antara lain, Real-time Monitoring, Peta Densitas, Eksplorasi Data, Detail Informasi Kapal & Pelayaran, Analisa Lalu Lintas, Penjejakan Kapal, Vessel Event/Aktifitas Kapal, CCTV Stream, Peta Cuaca, Layer Peta, Notifikasi, Pencarian & Filter Kapal, Custom Area of Interest, serta Manajemen Pengguna.
(Bayu/MN)