Categories: PelabuhanTerbaru

Pelabuhan Boom Baru Palembang Tidak Layak lagi Dikembangkan

TPK Pelabuhan Boom Baru Palembang

MN, Palembang – Pelabuhan Palembang atau dikenal Boom Baru dibangun penjajah Belanda pada tahun 1924 adalah pengganti Pelabuhan Sungai Rendang. Pengukuhannya ditetapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda dalam Staatblad Nomor 545 tahun 1924.

Kini Pelabuhan Boom Baru Palembang dinilai tidak layak lagi dikembangkan, mengacu pada grafik peningkatan throughput general cargo dan petikemas dari tahun ke tahun, serta keterbatasan lahan yang dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia II/IPC Palembang.

Throughput petikemas di Terminal Petikemas (TPK) Palembang cenderung meningkat setiap tahunnya. Di tahun 2016 tercatat 137.074 TEUs, sementara sampai akhir bulan November 2017 telah mencapai hampir 145.000 TEUs sesuai target perusahaan.

Fasilitas TPK Pelabuhan Boom Baru Palembang sebagai tempat pengiriman ekspor dan impor punya dermaga panjang 266 meter terdiri dari 2 dermaga, luas lapangan penumpukan 4,7 hektar, kedalaman minus 9 meter LWS.

Melihat fasilitas dermaga sepanjang 266 meter, TPK Palembang dipastikan tidak mampu melayani kapal besar. Sebagai perumpamaan jika harus melayani kapal peti kemas 3.000 TEUs, dimana panjang kapal mencapai 275 meter, dengan draft 11 meter.

Fakta berbicara, bahwa ternyata selain keterbatasan lahan, pelabuhan Boom Baru Palembang berada di wilayah permukiman, dekat Pasar Kuto, dan infrastruktur pendukung kegiatan kepelabuhanan yang tidak optimal seperti minimnya gudang dan depo petikemas.

Infrastruktur jalan diluar pelabuhan pun tak mampu menampung kegiatan kepelabuhanan. Apalagi ada pelarangan terhadap truk petikemas melewati jalan tertentu di waktu pagi hingga sore hari. Truk petikemas hanya dapat beroperasi di beberapa ruas jalan kota Palembang mulai pukul 18.00 – 06.00 WIB.

Kemudian kedalaman ideal alur sungai Musi yang butuh biaya pemeliharaan cukup mahal. Alur pelayaran menjadi relatif dangkal, sangat tergantung pasang surut sehingga operasional hanya 6 jam sehari. Jarak ke ambang luar dari pelabuhan Palembang cukup jauh, sekitar 108 kilometer.

Terakhir rencana Pemprov Sumsel membangun jembatan Musi III dan VI, seandainya ketinggian jembatan menghalangi lalu lalang kapal petikemas atau kapal muatan lainnya, maka dapat dipastikan kejayaan pelabuhan Boom Baru Palembang perlahan bakal hilang.

(Bayu/MN)

Bayu

Jurnalis Maritimnews.com

Share
Published by
Bayu

Recent Posts

Gde Sumarjaya: Relokasi Kapal Non-tuna di Pelabuhan Benoa

Bali (Maritimnews) - Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih mendukung upaya PT Pelabuhan…

1 day ago

Kemenhub Terbitkan PM 7/2024 Tentang Harmonisasi Sistem Pemeriksaan dan Sertifikasi pada Kapal Berbendera Indonesia

Jakarta (Maritimnews) - Kementerian Perhubungan menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 7 Tahun…

2 days ago

Pelabuhan Sehat Petrokimia Disahkan KSOP Gresik

Gresik (Maritimnews) - Pelabuhan Petrokimia Gresik sah berpredikat sebagai pelabuhan Sehat sesuai dengan Peraturan Menteri…

5 days ago

Kemenhub Resmi Tutup Posko Angkutan Laut Lebaran 2024

Jakarta (Maritimnews) - Kementerian Perhubungan resmi resmi menutup Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2024, Jumat…

5 days ago

Arus Penumpang Angleb 2024 Naik Signifikan di Pelabuhan Priok

Jakarta (Maritimnews) - Ditjen Hubla Kementerian Perhubungan resmi menutup Posko Angkutan Laut Lebaran Tahun 2024,…

5 days ago

Pelabuhan Teluk Bayur Siap Layani Arus Mudik Lebaran 2024

Teluk Bayur (Maritimnews) - Pelabuhan Teluk Bayur telah melakukan berbagai kesiapan dalam menyambut libur Idul…

4 weeks ago