Mokpo Suhyup Jajaki Kerja Sama Penempatan ABK Perikanan Indonesia di Korea Selatan
Jakarta (Maritimnews) – Mokpo Suhyup berniat akan menjajaki kerja sama penempatan Anak Buah Kapal (ABK) perikanan Indonesia di Korea Selatan. Kedatangannya di Indonesia beberapa hari lalu guna memastikan langkah kerja sama yang lebih konkret dengan instansi terkait yang berada di Indonesia.
Mokpo Suhyup merupakan koperasi nelayan yang berada di Korea Selatan dan membawahi seluruh usaha dan bisnis perikanan di sana. Mokpo Suhyup juga memiliki bank yang khusus untuk nelayan beserta instrumen pendukung lainnya.
Presiden Mokpo Suhyup, Kim Chung Ryong didampingi oleh Ketua Serikat Pekerja Perikanan Indonesia (SPPI) Ilyas Pangestu dan anggota Kehormatan SPPI asal Korea Selatan Shin Hwangho langsung bergegas mengunjungi sentra nelayan Pantai Utara Jawa (Pantura) yang ada di Pemalang (Jawa Tengah) dan Cirebon (Jawa Barat).
Kunjungan tersebut langsung disambut oleh kepala pelabuhan perikanan setempat. Rombongan tersebut juga sempat berdialog dengan nelayan yang berada di sana. Kim sangat terkesima melihat kinerja nelayan dari Cirebon dan Pemalang.
Menurutnya, mereka berpeluang kerja di Korea Selatan. Selanjutnya hanya perlu dimatangkan lagi kemampuan dalam pengelolaan teknologi dan penguasaan bahasa asing.
“Kami (Mokpo Suhyup) berkeinginan untuk merekrut para nelayan di sini untuk bekerja di Korea Selatan,” ujar Kim beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan itu, Kim juga menyempatkan diri melihat training center ABK perikanan yang ada di Pantura dan menjalin kerja sama perusahaan penempatan ABK di Pemalang. Hanya saja infrastruktur yang ada di training center di wilayah tersebut memang masih sangat jauh dari standar Korea Selatan.
Baca Juga:
-
Mesin IMATEK, Teknologi Unggulan untuk Wujudkan Kesejahteraan Nelayan
-
Lindungi Hak Awak Kapal Perikanan, SPPI Membuat MoU dengan Asosiasi Tuna Taiwan
-
Indonesia dan Korea Selatan Akan Mendirikan Pusat Penelitian Kerja Sama Teknologi Kelautan
Oleh karena itu, Ketua SPPI Ilyas Pangestu berharap kerja sama ini juga menyangkut pengembangan infrastruktur pelatihan guna meningkatkan kompetensi nelayan Indonesia.
“Intinya kami menyambut baik program kerja sama ini. Semoga bisa terimplementasi dengan baik dan nelayan kita juga dapat disesuaikan dengan standar yang ada di Korea,” kata Ilyas saat ditemui Maritimnews, Kamis (8/6/23).
Dengan begitu, SPPI optimis bahwa ABK yang akan bekerja di Korea Selatan tidak hanya menjadi penangkap ikan saja melainkan juga bisa menjadi perwira di kapal-kapal perikanan di sana.
SPPI juga berharap kerja sama ini menjadi pilot project dan apabila berhasil bisa diterapkan untuk daerah-daerah lainnya.
“SPPI secara kelembagaan mengucapkan terima kasih atas kunjungan Kepala Mokpo Suhyup dengan tim. Kami berharap kerja sama ini akan terealisasi sehingga memudahkan masyarakat nelayan yang ingin merubah nasib dengan menjadi ABK di Korea Selatan,” pungkasnya.
Saat ini Mokpo Suhyup tengah membahas soal pembiayaan kerja sama. Hal itu secara lebih lanjut akan dibahas bersama pihaknya di Korea Selatan. SPPI juga masih mendiskusikan skema kerja sama dengan pihak Mokpo Suhyup.
Kim beserta rombongan juga bertemu dengan Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani pada Kamis (8/6). Ketua BP2MI Benny Rhamdani sangat antusias dalam menyambut program ini. Menurutnya, hubungan antara Korea Selatan dan Indonesia sejauh ini berjalan dengan baik dalam hal pengiriman tenaga kerja. (*)